Kisah
Nabi Nuh – Di dalam kitab suci Al-Qur’an,
diceritakan kisah nabi nuh dalam 43 ayat dari 28 surah, di antaranya surat Nuh
ayat 1 – 28, dan dalam surah Hud ayat 37 – 48 yang mengisahkan dialog nabi nuh
dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa
di atas mereka. Selain itu, nama nabi nuh disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48
ayat dalam 9 buku Alkitab. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM dan
diperkitakan nabi nuh tinggal di wilayah selatan irak modern. Nabi Nuh juga
merupakan salah satu Nabi Ulul Azmi dan Para ahli
sejarah banyak menyebutkan bahwa nabi nuh wafat di mekkah.
Kisah
nabi nuh, Menurut Al-Qur’an, ia memiliki 4
anak laki-laki yaitu Kan’?n, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat,
ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada
jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia sekeluarga
(istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang
ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah
reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.
Kisah Nabi Nuh AS
Etimologi
Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
Sedangkan
menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh adalah Nahm yang kemudian menjadi nama
sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah Nahm.
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.
Geneologi
Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.
Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.
Nuh
hidup selama 950 tahun. Ia mempunyai istri bernama Wafilah, sedangkan beberapa
sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti
Barakil dan memiliki empat orang putra, yaitu Kan??n, Yafith, Syam dan Ham.
Biografi
Nabi Nuh
Nuh
adalah Rasul Allah yang pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam,
Syits dan Idris yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf Nabi saja , bukan
sebagai Rasul kerana mereka tidak memiliki umat atau kaum.
Dari
Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 sepeninggal
Nabi Adam AS, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi
Adam.Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk
yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
Dari
Ibnu Abi Hatim : Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi “ Wahai
Utusan Tuhan, apakah Adam seorang Nabi?” Nabi menjawab “Ya”. Orang tersebut
bertanya lagi: “ Berapa Lama antaranya dengan Nuh?” maka Nabi Menjawab “sepuluh
generasi”
Ibnu
Abbas menceritakan Bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun.
Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi
banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama
350 tahun.
Ibnu
Abi Hatim dari Urwah bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq dan Nasr
adalah anak nabi Adam. Wadd adalah yang tertua dari mereka dan yang paling
saleh di antara mereka. Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika Nabi Isa
menghidupkan Ham bin Nuh, dia bertanya kepadanya kenapa rambutnya beruban, ia
menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya ketika banjir. Ia
berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan
mempunyai 3 lapisan.
Migrasi
dari Suq Thamanim ke Babylonia
Ibnu
Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian
membangun suatukota di daerah Ararat (Qarda) disuatu areal yang termasuk
Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena
kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang.
Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin.
Ibnu
Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua
keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin
Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata ”ketika Suq
Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon dan
membangun kota tersebut. Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di
bukit Judi pada hari Ashura.
Doa
Nabi Nuh kepada Keturunannya
Ibnu
Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan
Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi
raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari
keturunan Yafith dan Sam.
Ketika
Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi
raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.
Ibnu
Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith
menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa
Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.
Anak
Nabi Nuh
Sebuah
ilustrasi ketiga anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafith. Dilukis oleh James Tissot
1904.
Kan’?n
bin Nuh
Dari
keempat putra Nuh, hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena
taat serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang anaknya lagi
yang tertua, yaitu Kan’an, tewas tenggelam. Nuh merasa sedih karena anaknya
tidak mau mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut Hasan al-Bashri berpendapat
bahwa Kan’an adalah anak tiri Nuh yaitu anak dari isterinya yang durhaka.
Yafith
bin Nuh
Ibnu
Thabari menyebutkan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al
Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith
menurunkan 7orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer,
Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras. Anak perempuan dari Yafith
adalah Shabokah.
Sam
bin Nuh
Ibnu
Thabari menyebutkan istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin
Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad, Asshur, Lud,
Elam, dan Aram.
Ham bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.
Ibnu Thabari menyebutkan istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.
Menurut
Ibnu Ishaq tidak diketahui apakah Aram adalah satu ibu atau dari ibu yang
berbeda dengan anak Sam lainnya. Sam berdiam di Mekkah dan dari keturunannya
yaitu Arpaksyad menurunkan nabi dan rasul. Kemudian dari nya menurunkan bangsa
Arab dan bangsa Mesir kuno. Keturunan Yafith menjadi raja untuk wilayah non
arab seperti Turki, Khazar dan Persian yang raja terakhirnya adalah Yazdajird
bin Shahriyar bin Abrawizyang masih merupakan keturunan Gomer bin Yafith bin
Nuh.
Keturunan
Sam berdiam di Majdal yang berada dipusat bumi yang daerah tersebut berada di
Satidama (suatu daerah bagian utara Irak atau dibagian Timur Anatolia),
diantara Yaman dan Syria. Tuhan memberikan mereka scripture, dan kendahan dan
kenabian dan memberikan warna kulit yang coklat dan putih.
NABI
NUH MENURUT KRISTEN
Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun (Kej. 5:28; 1Taw 1:4)). Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam. Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun (Kej. 9:28-29). Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.
Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun (Kej. 5:28; 1Taw 1:4)). Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam. Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun (Kej. 9:28-29). Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.
Nuh
digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di
zamannya. Kejadian 6:8 mencatat, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata
Tuhan”. Pada saat itu, manusia hidup bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan
untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda “Aku akan memusnahkan mereka
bersama-sama dengan bumi”. Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan
segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar
untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.
Setelah
bahtera itu selesai, Kitab Kejadian menggambarkan bahwa air merendam bumi
selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga
bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama
keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.
Setelah
Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya.
Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi
seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan
Abraham, tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.
Etimologi
Nama Nuh berasal dari Ibrani yang berarti “hinggap”, “menentramkan”, “berhenti”, atau “istirahat” (2Raj 2:15; Rat 5:5; Ul 5:14). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah “sabat”, “istirahat”, dan “penghiburan”.
Nama Nuh berasal dari Ibrani yang berarti “hinggap”, “menentramkan”, “berhenti”, atau “istirahat” (2Raj 2:15; Rat 5:5; Ul 5:14). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah “sabat”, “istirahat”, dan “penghiburan”.
Keluarga Nabi Nuh
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, Sem, Ham dan Yafet yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun, sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai Arpakhsad. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda.
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, Sem, Ham dan Yafet yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun, sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai Arpakhsad. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda.
Nama
istri Nuh tidak disebut dalam Alkitab, menurut Kitab Yobel (termasuk dalam
kanon Gereja Ortodoks Ethiopia) namanya adalah Emzara. Tulisan-tulisan Midras
memberinya nama Naamah, yang juga disebutkan dalam Kitab Yasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar